Reporter : Aliefiana F. V
Malang, dianns.org – Rangkaian Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (Raja Brawijaya) resmi dimulai pada hari ini, Selasa (01/09). Seperti tahun-tahun sebelumnya, Raja Brawijaya 2015 kali ini diawali dengan upacara penyambutan mahasiswa baru. Upacara bertempat di lapangan Rektorat Universitas Brawijaya (UB). Pada saat sesi sambutan dan pengenalan jajaran rektorat serta fakultas, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS., mengimbau kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 2015 agar selalu waspada kepada kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab.
“Sebagai mahasiswa baru, saudara juga harus selalu waspada, jangan sampai ketidaktahuan saudara dimanfaatkan oleh orang-orang atau kelompok yang tidak bertanggungjawab demi kepentingan mereka, ujar rektor ditengah sambutannya. Sebelumnya, pada Mei lalu LPM DIANNS sempat mewawancarai Bisri terkait pernyataannya tentang UB yang mulai dimasuki oleh paham-paham radikal. Pernyataan tersebut di muat pada media umum, salah satunya oleh Radar Malang lewat mediaonine-nya pada tanggal 30 April 2015.
Dalam wawancaranya dengan LPM DIANNS saat itu, Bisri mengatakan bahwa paham radikal tersebut berasal dari eksternal kampus. Informasi mengenai perkembangan paham radikal ini didapatkannya dari sumber yang terpecaya, ujarnya. Bahkan, disebutkan pula bahwa di dinding bagian belakang gedung rektorat terdapat coretan bergambar palu arit yang merupakan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).
Selain imbauan kepada mahasiswa baru yang disampaikan oleh Bisri, kali ini UB mengundang pihak militer untuk memberi materi terkait wawasan kebangsaan. Pembicara yang diundang adalah Gatot Nurmantyo, Panglima TNI yang baru menjabat pada 8 Juli lalu. Didin selaku koordinator acara yang ditemui di GOR Pertamina UB mengatakan bahwa alasan diundangnya Gatot sebagai pemateri didasarkan pada rekomendasi pihak rektorat. Ini salah satu saran juga dari rektorat, jika ingin mengundang pemateri nasional , rekorat ada link yang baik dengan bapak jendral TNI, kata Didin.
Ketika ditanyai apakah kehadiran Gatot dan beberapa stafnya pada acara hari ini berkaitan dengan pernyataan Bisri soal penyebaran paham radikal dan komunisme di UB, Didin menampik hal tersebut. Keberadaan Pak Gatot disini sebatas memberi materi saja, alasan kenapa beliau yang diilih pun karena memang rektorat memiliki hubungan yang baik dengan beliau.