Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari diadakannya Raja Brawijaya (PKKMB tingkat universitas). Pembukaan PKKMB FIA UB pada (15/08) dilangsungkan dengan diikuti oleh 1.406 mahasiswa baru yang terbagi kedalam 37 pleton dengan 36 pleton diisi mahasiswa baru, dan satu pleton berisi mahasiswa lama. Kegiatan ini akan dilangsungkan selama tiga hari hingga tanggal 18 Agustus mendatang.

PKKMB FIA yang dipegang oleh 169 panitia ini mengusung judul besar “Satriandirga” dengan logo yang berbentuk kuda bersayap serta berelemen api. Secara filosofi, kuda melambangkan kekuatan fisik dan kecepatan, dengan elemen api yang melambangkan keberanian serta cahaya dan pencerahan. Judul tersebut juga selaras dengan tema yang dibawa yaitu Ignite young mind, create beyond limit.

Tema tersebut dimaksudkan untuk melatih mahasiswa baru untuk berani mengambil resiko dan mencoba untuk mendobrak keterbatasan yang ada sebagai mahasiswa. Dilihat dari tahun-tahun sebelumnya yang lebih berfokus pada karir, maka untuk tahun ini kita lebih mengedepankan penguatan karakter sehingga terbentuklah tema tersebut. Begitulah pemaparan yang disampaikan oleh ketua pelaksana PKKMB FIA UB 2024, Ola Davista.

Hal yang membedakan PKKMB FIA UB tahun ini dengan tahun sebelumnya berada pada inti dari tema dan juga tujuan dari kegiatan. Di tahun sebelumnya fokus pembahasan berada pada aspek karir, sedangkan tahun ini fokus pembahasan materi berada pada aspek penguatan karakter untuk mengetahui definisi sebagai mahasiswa sejati.

Acara dibuka dengan upacara pembukaan yang berisi tilawah dan doa, menyanyikan lagu nasional, serta Mars UB maupun Mars FIA. Sambutan-sambutan dari ketua pelaksana serta jajaran dekan dan presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIA mewarnai upacara pembukaan. Tak lupa, pertunjukan seni berupa tarian selamat datang dari talent Sanggar Seni Mahasiswa (SSM) FIA UB turut memeriahkan acara. Setelah upacara tersebut dilangsungkan, mahasiswa baru diberikan materi-materi seputar akademik.

Kegiatan PKKMB tentunya tak lepas dari kendala mulai persiapan hingga menjelang dilaksanakannya acara. Wakil Ketua Pelaksana, Naufal Biyan, memaparkan bahwa kendala yang seringkali dihadapi adalah controlling emosi panitia dan permasalahan teknis dari pihak eksternal terutama vendor. Kendala dari fakultas sendiri berupa pemberian informasi yang mepet mengenai jumlah mahasiswa baru yang pasti, serta keuangan dari dekanat yang mereka anggap menurun karena ada banyak pembangunan di FIA.

Kendala yang dirasakan oleh mahasiswa baru sendiri berasal dari rangkaian PKKMB yang langsung dilaksanakan setelah PKKMB Raja Brawijaya tanpa jeda satu hari pun seperti tahun sebelumnya sehingga menyebabkan beberapa mahasiswa tumbang bahkan sebelum acara dimulai. Permasalahan ini berhasil diatasi dengan adanya dua mobil yang siap membawa mereka untuk dapat penanganan lebih lanjut, tentu hasil dari persiapan matang panitia. Tidak adanya jeda tersebut disebabkan dengan adanya penyesuaian jadwal dosen yang menyebabkan PKKMB FIA UB 2024 dilaksanakan tanpa jeda hari. Meskipun begitu, mahasiswa baru masih antusias dan bisa fokus untuk memahami materi, bahkan banyak pertanyaan yang muncul dari mahasiswa baru ketika penyampaian materi berlangsung. Panitia juga meminimalisir padatnya kegiatan mahasiswa baru dengan memberikan tugas empat hari sebelum PKKMB dilaksanakan sehingga meminimalisir kesulitan yang dirasakan mahasiswa baru.

“Ya kami (wakapel dan kapel) berharap kegiatan ini nantinya dapat menciptakan wadah untuk insan progresif, adaptif, dan ber-intelektual tinggi, terus materi-materi yang udah disampaikan dapat meningkatkan antusias mahasiswa baru kepada Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) dan Lembaga Otonomi Fakultas (LOF) yang berada dalam lingkup fakultas itu sih,” pungkas Naufal dalam wawancaranya bersama Awak Dianns.

Penulis dan Editor: Tim Liputan 3