Category: Puisi

Angin dan Rindu

Jangan terlalu sering buatku melayang Segalanya sulit terbayang Sebab semua tentangmu hanyalah bayang-bayang Kepalaku terasa pening Cukup datang dan temui aku sering Biar semuanya jadi hening Sampai semua jelas kalau aku tak bisa berpaling Mengapa sesulit ini mendekap Sini mendekat agar mudah kutangkap Meski ada banyak yang belum kau ungkap Aku tau aku mudah mengharap Biarlah semua begitu Kusisipkan rindu pada angin Kutitipkan candu pada jalan senggang Meski kadang semua tak berbalas Tolong jangan jauh, kak Aku gelisah dilanda resah Aku takut salah arah Bisa saja hatiku patah Mungkin nanti aku pasrah Kemudian menyerah Jangan jauh jauh, aku mau merengkuh Janji akan merajut kenangan masih terikat Pulanglah dan temui aku cepat Tak apa aku tunggu kamu Sampai mau bertemu Dan tanggalkan rindu antara aku dan kamu   Penulis: Ocvita Rohmadhona Editor: Fritania...

Read More

Sang Bijaksana

Sang Bijaksana   Aku datang sebagai manusia kosong Kata Ibu: Aku adalah kecil yang harus disempurnakan Diriku penuh akan kosong, katanya Aku lahir hanya dengan menyuarakan tangis, bukan dengan suara hapalan perkalian Kemudian tatkala pagi menjunjung mentari Aku diantar Ibu pada seorang bijaksana Dengannya Aku dibasuh ensiklopedia Direndam pada hitungan matematika Diuji pada soal memabukkan Sampai diriku tumbuh dewasa Sampai dengan kosong yang penuh akan wawasan Kata Ibu: Kamu harus berterima kasih pada sang bijaksana   Penulis : Fatiha Azzahra Editor : Ocvita...

Read More

SUARA TERBUNGKAM

Murung dan terbungkam Kutatap tembok dengan mata tanpa makna Terombang-ambing dalam kecemasan Sedang Tuan asyik bercanda Seakan tak pernah terjadi apa-apa   Tiap matahari tak lagi menampakkan pesonanya Saat itu kurenungkan salahku apa Pantaskah kelakuan keji kuterima? Darimu yang tak sedikit pun punya rasa iba   Manusiakah kau, Tuan? Tidak bisakah kau kendalikan nafsu binatang? Tanpa maaf, tanpa rasa bersalah Tuan pergi begitu saja   Setelah sekian lama kuberdiam diri Menyembunyikan pedih tanpa akhir ini Kuputuskan untuk keluar dan berani Mencari keadilan yang tak pasti   Akankah keadilan berpihak kepadaku? Atau telunjuk itu malah berbalik ke arahku?   Karya:...

Read More

Pancasila Pembawa Sukacita

Ku angkat kepala menatap panji diantara bulu emas berkilau yang terpatri dalam hati membasuh kekuatan dirimu   Pancasila dengarkan suara hati merana ini dengarkan tetasan darah menitih dalam hati terlalu sakit saat mulut ini raup jemari   Pancasila jadilah pelipur lara jadilah pengrajut luka karena dirimulah teluk asmara menjara   kau disini menaungiku merebut kembali pesonaku membentengiku seakan baja yang terpaku pancasila…   Penulis: Ivas...

Read More

Langgam ku Terapung

Langgamku seribu Bertaut dengan elok nan ayu Menggebu dalam satu Indonesiaku Serta menari dengan gemintang bhinekaku Namun tunggu ! Apa arti satu jika tak ada sang cucu Jamahan yang bergelut dengan negriku yang rancu Pawana nadu yang tak henti terbius atas hiruk pikuk budayaku yang beradu Menangis, merintih, meronta, dan tetap saja larut lagi dan lagi Negriku hilang jati diri Budayaku lekang akan laju sang waktu Secuil yang menyelam akan transformasi langgam Cuma ragam luar, langgam liar yang patas Bukan pantas memang, patas untuk kau puja Kau dewakan dengan rajutan bulan yang aslinya menahan dendam Meyibukkan, entah sibuk sendirian...

Read More