Category: Puisi

Pancasila Pembawa Sukacita

Ku angkat kepala menatap panji diantara bulu emas berkilau yang terpatri dalam hati membasuh kekuatan dirimu   Pancasila dengarkan suara hati merana ini dengarkan tetasan darah menitih dalam hati terlalu sakit saat mulut ini raup jemari   Pancasila jadilah pelipur lara jadilah pengrajut luka karena dirimulah teluk asmara menjara   kau disini menaungiku merebut kembali pesonaku membentengiku seakan baja yang terpaku...

Read More

Langgam ku Terapung

Langgamku seribu Bertaut dengan elok nan ayu Menggebu dalam satu Indonesiaku Serta menari dengan gemintang bhinekaku Namun tunggu ! Apa arti satu jika tak ada sang cucu Jamahan yang bergelut dengan negriku yang rancu Pawana nadu yang tak henti terbius atas hiruk pikuk budayaku yang beradu Menangis, merintih, meronta, dan tetap saja larut lagi dan lagi Negriku hilang jati diri Budayaku lekang akan laju sang waktu Secuil yang menyelam akan transformasi langgam Cuma ragam luar, langgam liar yang patas Bukan pantas memang, patas untuk kau puja Kau dewakan dengan rajutan bulan yang aslinya menahan dendam Meyibukkan, entah sibuk sendirian...

Read More

Jadi Sampah Jalanan

Menggelepar kesana kemari kawan terguling, terbang, terbanting di pinggir jalan dipijak atau tertindas tak dihiraukan lari atau tertatih tak diperhatikan tak pula dipedulikan berakhir di selokan atau di tempat pembuangan dasar sampah! begitulah nasibmu hanya dipandang, namun tak dipungut selesai guna, maka direnggut dibiarkan hingga mengkerut terdengar masam juga kecut terkadang kau bersembunyi di balik rumput kamu sampah, tak punya takut keroyokan timbulkan ribut aromamu membawa penyakit akut kronis dan buat predator kalang kabut terbirit meninggalkan hutan kabut   Penulis: Ilham...

Read More

Duri Pagar

Tersangkar dengan sadar Namun nalar layaknya pijar Mengagungkan kesamaan sebagai Tuhan Ia yang kuat, Ia yang tak terbantahkan Merdeka telah usang Menghilang dan terambang Dunia memang tidak akan akrab Denganmu : bintik hitam di antara putih Di mana kebebasan belajar yang digadang-gadang itu? Manusia hanya sebagai penunggang pena dalam sangkar Penulis: Dila Frilana Editor: Rifqah Dita Desain layout: Benediktus...

Read More