Oleh Athika Fady

Aku ingat enam lima
Membunuh atau dibunuh adalah pilihan
Gertakan itu mencabut nuraniku
Aku meragu tetapi aku harus
Wanita menari, aku anggap gerwani
Petani mengarit, aku anggap palu arit
Langsung siksa dan perkosa!
Perintah Yang Mulia
Sekarang tentang tanda
Serdadu teriak “ANJING!”
Aku jawab “GILA!”
Senjata terangkat, aku bersiap
Kusuruh mereka menggali
Untuk tempat terakhir kali
Badannya lebur, tinggal napas dibalur sadar
Berondong peluruku pun harus tepat sasaran
Malam gulita jadi saksi bisu
Aku menembak, aku mengayau
Hanya sekali tebas
Langsung tewas
Mauku kasihan
Tapi serdadu angkat senjata
Menodong setiap titik nyawaku
Membunuh naluriku
Negeri biadab kuserapah!
Tirani empat windu yang perintahku
Mencipta stigma di alam pikirku
Aku tunduk, mengangguk
Lima satu yang lalu masih jadi bekas
Mungkin samar, tetapi lagi
Potongan nuraniku kembali pulang
Mengucap sesal yang tertambat