Penulis : Ganis Harianto

Tak terasa namun perlahan pasti

Tiada pernah diundang malah datang

Setiap partikel hingga molekul menyelinap

Perlahan dan mengendap di sudut ruang hampa

Muncul dikala benang hitam dan putih bertemu

Berselindung pula sepanjang bulan bintang bercahaya

Keheningan menyapa tatkala ingar bingar memudar

Hingga lirih terasa mulai hirup sampai hembusan

Iringan irama alami para nokturnalpun menemani

Lama-lama tak terasa

Perihnya sudah terbiasa

Tak lagi menjadi gumaman lagi

Seperti sesuatu yang normal tak ada yang ganjal

Kini berair sudah indera penglihatan

Memerah tapi tidak berdarah

Sehingga harapan seakan kabur

Terang tetapi samar-samar jadinya

Rasanya seperti sudah mati

Sesama manusia sudah tak lagi saling peduli

Bakar sana bakar sini tak tahu diri

Bukan! Ini bukan untuk dibagi

Kau pikir ini roti isi yang memenuhi tubuh kami?

Ini adalah sebuah ironi

Cerita derita abad ini

Sudahi……cukup sudahi semua sampai disini

Pikirkan bagaimana penerus setelah hari ini

Barangkali sudah tidak ada yang bisa dilihat lagi

Hanya sesal yang menanti

Karena kau buat negeri ini tak terlihat lagi

Hingga tak tahu wajahnya sendiri