Tak terasa namun perlahan pasti
Tiada pernah diundang malah datang
Setiap partikel hingga molekul menyelinap
Perlahan dan mengendap di sudut ruang hampa
Muncul dikala benang hitam dan putih bertemu
Berselindung pula sepanjang bulan bintang bercahaya
Keheningan menyapa tatkala ingar bingar memudar
Hingga lirih terasa mulai hirup sampai hembusan
Iringan irama alami para nokturnalpun menemani
Lama-lama tak terasa
Perihnya sudah terbiasa
Tak lagi menjadi gumaman lagi
Seperti sesuatu yang normal tak ada yang ganjal
Kini berair sudah indera penglihatan
Memerah tapi tidak berdarah
Sehingga harapan seakan kabur
Terang tetapi samar-samar jadinya
Rasanya seperti sudah mati
Sesama manusia sudah tak lagi saling peduli
Bakar sana bakar sini tak tahu diri
Bukan! Ini bukan untuk dibagi
Kau pikir ini roti isi yang memenuhi tubuh kami?
Ini adalah sebuah ironi
Cerita derita abad ini
Sudahi……cukup sudahi semua sampai disini
Pikirkan bagaimana penerus setelah hari ini
Barangkali sudah tidak ada yang bisa dilihat lagi
Hanya sesal yang menanti
Karena kau buat negeri ini tak terlihat lagi
Hingga tak tahu wajahnya sendiri