Penulis : Novita Ariyani

Saat ini, ketika kita mendengar kata pemuda maka kita akan berpikir bagaimana pergaulan mereka. Berawal dari sebuah pergaulan, kita dapat menilai bagaimana jadinya mereka yang akan terbawa ke arah mana. Arah positif maupun negatif dapat dilihat dari segi tindakan mereka. AIDS sebuah penyakit yaitu penyakit yang timbulakibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang sedang marak-maraknya hadir dalam dunia kehidupan pemuda saat ini. AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, bukan penyakit turunan, akan tetapi suatu penyakit yang didapat atau ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Infeksi HIV telah dipastikan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS. AIDS merupakan fase terminal dari infeksi HIV. Adapun jumlah penderita AIDS di Indonesia semakin bertambah dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2014, diprediksi akan meningkat hingga 79 ribu jiwa.

Setiap 1 Desember, kita memperingati hari AIDS sedunia. Kita tidak bisa membenarkan atau mempermasalahkan AIDS yang terjangkit dalam tubuh mereka. Kita yang melihat hanya bisa menyesal kenapa hal tersebut bisa terjadi. Tidak bisa dipungkiri, dalam kehidupan masyarakat Indonesia jika terdapat pemuda seperti itu maka sudah jelas terdapat pihak-pihak yang enggan untuk bersama (mengasingkan) mereka dengan alasan takut tertular, terpengaruh, dan sebagainya. Tetapi, di lain pihak terdapat organisasi-organisasi yang peduli akan masyarakat atau pemuda yang terjerumus ke dalam lorong gelap dan terjangkit penyakit AIDS dan pemuda pemakai barang-barang terlarang semacam narkoba.

Sebenarnya, AIDS bukanlah yang harus kita takuti, melainkan kita harus bisa merangkul para penderita agar tidak berkecil hati hidup di dunia ini. Memang susah dalam mengimplementasikannya, namun kita harus mencoba. Jangan takut akan tertular karenaAIDS akan tertular melalui, yaitu: hubungan seksual dengan orang yang terangkit HIV positif, baik secara heteroseksual (lain jenis) maupun homoseksual (sesama jenis) tanpa menggunakan kondom, melalui transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV, melalui alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya yang tercemar HIV seperti alat tindik, tato, akupuntur dan lain-lain, dan pemindahan dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya saat persalinan atau penularan lewat air susu ibu ke bayinya. Hal-hal tersebut seyogyanya jangan kita lakukan, khususnya para pemuda sekarang karena pemuda adalah tunas bangsa yang harus memajukan bangsa Indonesia kita tanpa terpengaruh dan dipengaruhi dampak negatif dari kehidupan ini. Kesadaran masyarakat terutama pemuda dalam menjalani kehidupan ini sangat diperlukan agar tidak menyesal dikemudian hari. Kemudian, masalah AIDS ini merupakan salah satu dampak negatif dari kehidupan pergaulan pemuda yang sampai saat ini tidak ada obat untuk menyembuhkan secara total penyakit tersebut, tetapi kita bisa mencegah pemuda agar tidak melakukan hal-hal buruk. Kita sebagai pemuda harus peduli kepada orang-orang yang terlanjur masuk dalam lorong gelap dengan memberikan cahaya dalam kehidupan.

Selain itu, Pemuda yang peduli akan sesama sangat dibutuhkan untuk membuat para penderita AIDS bisa bersosialisasi dengan masyarakat seperti biasa. Janganlah takut untuk berdekatan dengan para penderita AIDS. Bersenggolan, berjabat tangan, berpelukan, makan bersama, sama-sama berenang di kolam renang, pemakaian WC, wastafel atau kamar mandi, bersentuhan dengan pakaian atau barang-barang lainnya penderita HIV AIDS, berada didepan penderita AIDS yang bersin-bersin, batuk ataupun membuang lendir dari hidung merupakan hal-hal yang masih bisa kita lakukan terhadap penderita dan kita tidak akan tertular. Oleh karena itu, penderita AIDS bukanlah orang yang harus kita hindari melainkan kita harus bisa merangkul mereka agar mereka bisa hidup tanpa adanya keputusasaan.