Notice: Function WP_Scripts::localize was called incorrectly. The $l10n parameter must be an array. To pass arbitrary data to scripts, use the wp_add_inline_script() function instead. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 5.7.0.) in /home/diannsor/public_html/wp-includes/functions.php on line 5866
Ragam Archives - Page 2 of 19 - DIANNS.ORG

Category: Ragam

RUANG KOSONG YANG TAK PERNAH SEPI

Ruangan itu masih sama. Lengkap dengan segala perabotnya. Ranjang dengan kayu kenari yang menjadi rangkanya, masih utuh dan kuat meski warnanya kian memudar. Kasur dari kapuknya terselimuti rapi dengan kain biru bermotif sulur. Gulungan selimut terlihat rapi di atas bantal yang tertata di ujung kepala ranjang. Tepat di samping ranjang, di atas meja, Ibu meletakkan segelas air putih dan pisang goreng yang masih mengepul asapnya. Pemandangan ini terlihat setiap hari Sabtu dan Minggu olehku yang sedang duduk di meja makan menikmati sarapan. Sudah 25 tahun berlalu, Ibuku yang usianya sudah memasuki angka 70 itu tak pernah lekang seharipun, bahkan...

Read More

Kebodohanku

Hari itu, aku mengenakan kemeja coklat kotak-kotak dengan celana kulot hitam. Kerudung segi empat yang terus tertiup angin dan sepatu sneakers yang terus mengeluarkan suara ketika berjalan. Waktu itu, cuaca mendung berangin, intinya tidak bersahabat. Kugendong tas ransel kecil bercorak daun bombay. Sambil melahap bakpao khas Pak Sumirto, aku berjalan menuju fakultas yang tidak pernah kurindukan. Ketika selangkah dua langkah memasuki lingkungan fakultas, seseorang dengan kasarnya menepuk pundakku. “Anjink… sakit dodol,” keluhku, kemudian menatap orang itu. “Sendirian aja, bareng dong keatasnya,” ujarnya cengar cengir. Dia Fina, teman SD-ku yang entah kenapa takdir mempertemukan kita berdua di fakultas yang sama....

Read More

Mimpi Seorang Pelamun

Pagi ini angin bertiup begitu kencang. Meski udara dingin melesak menusuk tulang, namun tak menghentikan alarm kekhawatiran para mahasiswa baru dalam menyambut ritual ospek. Beruntung datang lebih awal, Renata meninjau suhu Kota Malang hari itu dari layar ponsel sambil meletukkan tulang. Gadis berambut pendek setengah ikal itu pun bergegas memasuki gerbang universitas sambil berlari kecil. Tangannya ia usap-usap untuk menghalau rasa dingin di tengah suhu 15 derajat. “Renata, belajar yang pintar ya supaya kamu bisa kerja mapan. Minimal jadi manager, lah” pesan sang ibu begitu terngiang di benak Renata. Bagai seekor ikan yang dipaksa terbang, Renata menggerutu dalam angan...

Read More

Alam dan Jeritannya yang Hilang

Siang ini cuaca sangat cerah hingga terik matahari terasa begitu menyengat. Aku memperhatikan area sekitar sembari merogoh ponsel di kantong celana hijau yang kukenakan. Setelah melihat layar ponsel yang menampilkan pemandangan Pegunungan Himalaya, kuarahkan jariku menelusuri laman peramalan cuaca hari ini. Benda persegi itu menginformasikan bahwa suhu udara sudah mencapai angka 29℃. Aku menghela nafas dan memutuskan untuk mencari pohon rindang yang bisa kujadikan tempat berteduh. Setelah berjalan menyusuri daun-daun tumbuhan tebu yang sudah mulai meninggi, samar-samar aku bisa mendengar suara aliran sungai. Bagus sekali, pikirku. Aku bisa berdiam di pinggiran sungai sembari menikmati kotak makan siang yang sudah...

Read More