Mahasiswa FIA Mengadakan Konservasi Penyu Terbesar Universitas Brawijaya

31 Agustus 2024, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) telah tuntas melaksanakan program kerja unggulan yang diusung oleh Kementrian Sosial Masyarakat yang diberi tajuk Conserve: Conservation Operation for Nature, Sustainability, and Environmental Vitality. Pada program kerja ini, Conserve membawakan kegiatan berupa sekolah alam dan pelepasan penyu yang berlokasi di Pantai Bajulmati, Malang. Organisasi BEM FIA UB berkolaborasi dengan BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UB dan Himpunan Mahasiswa Prodi Budidaya Perairan (HMPBP) FPIK UB untuk program kerja ini. Kegiatan ini juga menggandeng pihak BSTC (Bajulmati Sea Turtle Conservation) sebagai organisasi konservasi lingkungan dan melepas 196 penyu di tepi pantai. Pihak Conserve juga berperan sebagai donatur yang memberikan 1 sarang penyu untuk dilepasliarkan.

Acara sekolah alam yang dijelaskan oleh Ibu Tientus selaku humas BSTC memaparkan apa itu organisasi yang didirikannya, bagaimana merawat penyu, cara menanam mangrove dan lain-lain. Tentu diskusi ini juga diwarnai dengan beberapa pertanyaan oleh peserta yang ingin tahu lebih lanjut mengenai isu lingkungan ini. Setelah acara sekolah alam, dilanjutkan dengan fasilitas yang ada di BSTC seperti tempat penyu dirawat, penetasan telur penyu, dan makam penyu. Sebelum pelepasan penyu, Ibu tientus melakukan briefing untuk proses kelancaran saat pelepasliaran nanti.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 06.00 WIB hingga 16.30 WIB. Ketua pelaksana Conserve, Najhan Adzikra, menegaskan, “Semoga dengan adanya program kerja ini dapat menjadikan mahasiswa Universitas Brawijaya peduli dan menjaga ekosistem perairan laut”. Peserta yang mendaftarkan dirinya pada program kerja ini sebanyak 60 orang. Tentu antusias peserta yang hadir dari berbagai macam fakultas seperti FIA, FPIK, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB. Kolaborasi 3 lembaga dari Universitas Brawijaya ini juga menghasilkan penanaman mangrove pada awal kegiatan sebagai simbolisasi konservasi lingkungan.

Konservasi ini diharapkan menjadi gerakan awal mahasiswa untuk menyadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan terutama pada ekosistem laut. Tentu kegiatan ini dapat menjadi bukti nyata bahwa masih banyak orang yang peduli lewat peserta yang mendaftarkan dirinya pada program kerja ini. Mari bersama-sama kita tingkatkan kepedulian kita agar terus menjaga lingkungan.

Penulis: Najhan Adzikra

Editor: Ocvita Rohmadhona