Malang,Dianns.org- Kamis, 30 Agustus diadakan Konferensi Pers yang dihadiri oleh perwakilan humas rektorat, ketua pelaksana PK2MU (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas) Brawijaya, Presiden EM (Eksekutif Mahasiswa), dan Koordinator penanggung jawab mahasiswa disabilitas di rektorat lantai 6. Disana diungkapkan oleh salah seorang humas rektorat mengenai pemasalahan yang timbul  terkait peristiwa yang dikeluhkan oleh para LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) setiap fakultas maupun universitas.
Pada saat pembagian kemarin, para maba (Mahasiswa Baru) yang mengakhiri kegiatan PK2MU terlihat takut dan enggan menerima selebaran yang dibagikan oleh para LPM. Mengingat suara-suara larangan panitia untuk menerima selebaran dari luar bukan dari dalam kampus. Aksi protes kemudian timbul dari para LPM yang merasa kecewa atas kejadian tersebut. Padahal sebelumnya telah disepakati perjanjian antara pihak panitia dan para LPM untuk mendapatkan ijin membagikan selebaran.
Setelah pengaduan tersebut, pada konferensi pers hari ini dijelaskan bahwa kejadian tersebut hanya sebuah kesalahpahaman yang terjadi antara MAKO (Markas Komando) dengan panitia. Dan kurangnya koordinasi dalam penanganan mereka menghadapi ribuan maba yang keluar untuk pulang. Hal tersebut menyebabkan pihak MAKO melarang seluruh maba untuk menerima selebaran baik di dalam atau di luar kampus.
Dengan adanya konferensi pers tersebut panitia akan melakukan evaluasi tindakan koordinasi yang lebih baik dari hari sebelumnya. Dan para LPM yang akan membagikan selebarannya tidak akan mengalami kendala yang serupa.
Reporter/Foto : Anita Prilia/Rindri Andewi Gati