Malang, Dianns.org – PK2MABA tahun 2012 di FIA yang berlangsung pada tanggal 31 Agustus 2012 sedikit berbeda. Di antara 1676 mahasiswa dengan mahasiswa baru penyandang disabilitas. Secara keseluruhan jalannya kegiatan, tidak ada gangguan dari pihak luar maupun dari dalam karena adanya penjagaan oleh DISMA. Orientasi mahasiswa ini akan berlangsung selama 2 hari ke depan. PK2MABA FIA UB tahun 2012 adalah yang terbesar selama berdirinya Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya. Selain itu juga kali pertama Universitas Brawijaya membuka penerimaan mahasiswa baru penyandang Disabilitas. Sebanyak 15 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.

Di Fakultas Ilmu Administrasi sendiri ada 1 mahasiswa yang diterima lewat jalur seleksi SPKD (Seleksi Khusus Disabilitas). Mahasiswa yang enggan diakui namanya di Jurusan Administrasi Publik Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Program Studi Ilmu Perpustakaan merupakan pilihan. Gadis yang berasal dari Jakarta ini mengaku, “Satus Universitas Brawijaya sekarang menjadi kampus inklusif yang menerima mahasiswa baru khusus Disabilitas, oleh karena itu saya lebih memilih Universitas Brawijaya dari Universitas Indonesia yang sudah lama memiliki jurusan Ilmu Perpustakaan.”

Menurutnya, kegiatan PK2MABA Fakultas Ilmu Administrasi merupakan suatu hal yang menyenangkan karena semua panitia menganggapnya sama seperti maba lainnya, begitupun juga dengan teman-teman sebayanya yang mengikuti kegiatan PK2MABA. PK2MABA yang dilaksanakannya merupakan pengalaman di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, selain suasana baru di Kota Malang yang berbeda jauh dengan kota asalnya Jakarta yang panas. Keakraban dan kekompakkan pletonnya buat dia lebih percaya diri menjadi seorang mahasiswa.

Dengan semangat dia berjalan proses PK2MABA tanpa tujuan yang berarti. Walaupun Agak kesulitan Dari Cara Pengumuman telkom Yang disampaikan Oleh panitia KARENA Hanya Diumumkan lewat pengeras Suara Saja Tanpa adanya alat bantu seperti mencetak media yang telkom ATAU slide show through proyektor. Menurut relawan nya yang bernama Winda Nita Lusianti, maba ini adalah seorang yang sangat mandiri.

 € œDia itu sangat mandiri dalam mengerjakan tugas ospeknya dalam hal mencari bahan-bahan tugasnya saya ikut membantu belanja di Pasar Besar, di MATOS, dan tempat-tempat lainnya, kata Nita.â € ??

Harapan Nita selaku salah satu relawan, “ Semga Universitas Brawijaya kelak lebih memperhatikan kebutuhan mahasiswa disabilitas dalam kemudahan proses perkuliahannya setelah masa kontrak saya. Sebab, seorang sukarelawan hanya 1 tahun mendampingi mahasiswa yang didampinginya!”

Reporter: M. Rofiq dan Putri Tanjung