Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) baru saja digelar pada Senin (14/08) lalu. Namun, kegiatan yang dikenal sebagai Rangkaian Acara Jelajah Almamater (RAJA) Brawijaya 2023 rupanya menjadi perbincangan di berbagai media sosial. Dalam perbincangan tersebut netizen menyinggung tentang berbagai permasalahan yang terjadi selama pembukaan Raja Brawijaya.

Sejumlah 30 Mahasiswa Tumbang saat Geladi Resik

Keberhasilan rangkaian acara RAJA Brawijaya 2023 tidak lepas dari geladi resik rangkaian termasuk latihan paper mob yang dilaksanakan sehari sebelumnya (Minggu, 13/08). Geladi resik yang melibatkan 18 klaster dari keseluruhan 65 klaster ini disayangkan membuat sejumlah mahasiswa baru tumbang.

Ica, salah satu mahasiswa baru dari Fakultas Ilmu Budaya menerangkan bahwa faktor penyebab tumbangnya mahasiswa baru adalah karena kepanasan dan kecapekan akibat penugasan. “Seharian panas-panasan, mereka juga kecapekan penugasan, jadinya banyak yang tumbang,” ujar Ica saat diwawancarai Awak Dianns.

Sedangkan dalam konferensi pers yang diadakan oleh panitia RAJA Brawijaya 2023 bersama panitia dosen, dinyatakan bahwa mahasiswa tumbang akibat faktor lain. “Dari tim medis memang banyak yang tumbang, ini karena tidak sarapan, penyakit bawaan, dalam pemulihan pasca sakit atau masa penyembuhan, dan lain-lain.” Mereka juga mengonfirmasi bahwa jumlah mahasiswa yang tumbang saat geladi resik sebanyak 30 mahasiswa.

Penugasan Paper Mob Viral dan Menguras Dana

Bukan hal baru lagi apabila dalam rangkaian PKKMB terdapat banyak penugasan yang menyertai. Uniknya penugasan yang ada dalam RAJA Brawijaya kali ini membawa nama UB melambung dalam berbagai media sosial, seperti Twitter dan Tik Tok.

Faktor penugasan, terutama paper mob membuat mahasiswa kewalahan. Hal ini dikarenakan pemberitahuan yang mendadak dari panitia. Penugasan diberikan dalam kurun waktu kurang dari 3 hari rangkaian, bahkan sehari sebelum rangkaian.

Ini selaras dengan yang disampaikan Ica. “Tugasnya baru diberikan h-3 sebelum acara, beberapa teman yang dari luar kota cukup panik, mepet banget dengan waktu tenggatnya.”

Selain itu, paper mob menjadi perbincangan utama dalam keviralan kali ini. Seperti cuitan yang dilontarkan oleh nama akun pengguna @aster0idsky yang memaparkan bahwa tugas paper mob menghabiskan dana hingga ibunya harus berjuang ekstra untuk membiayai.

Menanggapi penugasan paper mob, Ica menyebutkan bahwa lonjakan pengeluaran terjadi akibat standar high quality print yang ditetapkan serta revisi yang membutuhkan cetak ulang. “Disuruh print pakai high quality, yang perlu revisi, harus print ulang.”

Di sisi lain, panitia menjelaskan dalam konferensi pers lanjutan (Senin, 14/08) bahwa kenaikan harga terkait penugasan merupakan kendali bisnis dari percetakan. “Kami sudah survei sebelumnya, bahkan total tidak sampai Rp50.000, ini mungkin kendali bisnis percetakan, selain itu deadline penugasan juga diundurkan.”

Penulis: Ilham Laila

Editor: Novita dan Nasywadhiya