Notice: Function WP_Scripts::localize was called incorrectly. The $l10n parameter must be an array. To pass arbitrary data to scripts, use the wp_add_inline_script() function instead. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 5.7.0.) in /home/diannsor/public_html/wp-includes/functions.php on line 5866
Cerpen Archives - Page 4 of 10 - DIANNS.ORG

Category: Cerpen

Kesah

Kesah Oleh: Mar “Jangan kau jadi perempuan sesat, menolak menguburkan mayat anak perempuanmu. Kau hanya akan membuatnya menderita!” “Bukan dikuburkan atau tak dikuburkan yang membuatnya menderita, kau tahu itu! Kematian baru bisa diterima si mati setelah segala urusannya selesai, dan untuk anakku, artinya ia harus mendapat keadilannya.” Itulah kalimat terakhir yang dilontarkan ibuku, sesaat sebelum sekelompok orang dusun menarik tubuhnya, mengikat tangannya, dan memasungnya dalam sebuah kandang yang akan jadi penjara seumur hidupnya. Luka dan luka, seakan-akan tak habis-habis ditorehkan dalam tubuh kami. Ibu hanya menuntut keadilan atasku, anak semata wayangnya yang mati dalam keadaan paling mengenaskan yang bahkan...

Read More

Jadi Miskin di Negara Kaya

Pagi ini masih seperti pagi-pagi biasanya. Aku telah bersiap dengan seragamku dan berjalan menuju ruang tengah. Di sana pisang goreng dan teh hangat sudah menanti untuk ku santap. Sembari menyeruput teh hangat pelan-pelan, aku yang kini duduk di samping ibuku turut menyaksikan siaran berita televisi yang sedang berlangsung. “Harga BBM akan naik mulai bulan depan.” Sekilas, headline itu yang terihat oleh mataku. Aku langsung mengarahkan pandangan ke ibuku. Dia hanya diam. Tak sedikitpun berkomentar. Aku pun kembali melemparkan pandangan ke arah televisi. Mencoba menikmati siaran berita itu kembali sembari menggigit pisang goreng sedikit demi sedikit. “Berarti tarif angkot juga...

Read More

Kenestapaan Puan

Kenestapaan Puan Penulis: Alfianti Nur Fauzia   “Setiap manusia pada hakikatnya sama.” Seringkali aku mendengar pernyataan itu dari orang-orang. Tapi nyatanya, seorang perempuan dibatasi oleh sebuah tembok yang dibuat manusia. Tembok yang memisahkan antara apa yang boleh dan apa yang tak boleh dilakukan. Entah sejak kapan tembok ini ada dan akhirnya kokoh mengakar pada kehidupan. Tapi aku merasa perempuan dinomor dua kan. Perempuan yang dianggap tak mampu melakukan ini dan itu, perempuan lemah dan lain halnya. Aku juga mendengar bahwa kata orang-orang Tuhan menciptakan seorang perempuan dengan hal yang istimewa. Kuat, mandiri, dan patut dijunjung harkatnya. “Omong kosong!” ujarku...

Read More

Lelaki Kurang Kerjaan dan Perempuan Gila

  Penulis: Dinda Indah Asmara Pendar lampu lima watt yang berwarna kuning mewarnai jalan. Jalan berbatu dilapisi air sisa hujan tadi sore. Beberapa serangga malam kesenengan melihat cahaya terang. Dusun itu sunyi. Pepohonan dan bukit-bukit membuatnya begitu terasing, jika lampu tak menyala, dusun itu sudah mirip kuburan ketika magrib menjelang. Dusun itu adalah dusun yang sepi dan kesepian. Orang-orang tua yang cita-cita terbesarnya hanyalah melihat kepulangan anak-anaknya dari rantauan dan anak-anak kecil berhidung mbeler kurus kering adalah penghuninya. Jika siang, hanya omelan para nenek menyuruh cucunya tidur dan obrolan para kakek yang sedang beristirahat dari sawah yang membuat dusun...

Read More

Selamat Nak, Kau Telah Berbahagia

Penulis: Helmi Naufal Sumpah aku gatau siapa diriku. Anggapan orang aku sehelai roh yang bisa masuk ke tubuh orang. Itu bisa tak lakukan dengan mudah. Aku heran, ndak semua orang bisa melihat diriku. Tapi aku bisa melihat semua orang yang pingin ku lihat. Aku bisa terbang, nembus tembok, semauku deh. Iya aku tau kegiatanku tapi ndak tau siapa diriku. Lebih tepatnya ndak berani memberi identitas diriku. Dari hari ke hari kerjaanku cuma terbang. Terbang. Terbang. Terbang. Gaada rasa capek buat terbang. Satu-satunya hal yang membuatku ndak terbang? Aku ndak tau juga. Pernah ada satu hal yang membuatku berhenti terbang....

Read More