Liputan/Foto: Siska Wahyu/Ganis Harianto

Malang, LPMDIANNS.com – “Sekitar 70 orang memadati gedung Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya untuk menyaksikan Stand Up UB, Senin (04/03/2013) malam. Acara dibuka oleh Fariz dari fakultas Ilmu Administrasi selaku pembawa acara malam itu. Materi yang disampaikan mengenai apa sih stand up comedy itu? Dalam sesi ini comic Setiawan membahas mulai dari hal penting yang perlu diperhatikan comic sebelum tampil. Â Pertama ada bit yang memfokuskan tentang setup + punchline, rule of three, raffing dan callback. Kedua, act out yaitu gerakan yang timbul waktu berbicara untuk menunjang pesan yang akan disampaikan atau bahasa tubuh. Terakhir delivery, yaitu penyampain pesan dari apa yang disampaikan comic.

Cara menggali materi menjadi pokok pembahasan selanjutnya dari Setiawan. Ada banyak cara bagi seorang comic mencari bahan joke-nya, bisa dari pengamatan, kegalauan si comic, dan latihan. Comic pemula akan tampil pada acara open mic, lanjut ke stand up show dan acara paling bergengsi buat para comic professional adalah stand up nite. Hasilnya adalah unforgettable performance dari penyusunan materi yang cepat dan kepercayaan diri yang tinggi. Pesan dari Setiawan buat para comic “try to be funny”.

Acara dilanjutkan dengan open mic dari para comic, baik dari UB sendiri atau dari luar, seperti UM, UMM,  dan komunitas stand up Malang. Gemuruh tawa penonton mewarnai penampilan setiap comic, banyak pesan yang disampaikan, mulai dari kritik sosial atau hanya sekedar  joke comic yang terinspirasi dari para penonton. Sekitar pukul 21.00 WIB, standing applause dan teriakan penonton turut serta menutup acara malam itu. “Acara ini kita gelar dalam rangka mencari bibit baru dalam dunia stand up buat menyampaikan aspirasi karena menyampaikan aspirasi itu nggak harus lewat kekerasan tapi bisa lewat comedi kaya gini,” terang Fariz saat diwawancarai oleh DIANNS setelah acara usai.

Tujuan lain pengadaan acara ini adalah untuk mencari anggota. Anggotanya sendiri sudah banyak, mulai dari yang masih kuliah sampai yang alumni. Alasan mengapa diadakannya di FIB adalah karena perijinan di FIB paling gampang diantara fakultas-fakultas lainnya, penontonnya juga respect dan satu lagi, didukung oleh pihak-pihak internal fakultas, seperti BEM. Target penontonnya adalah semua yang ingin terjun dan menikmati stand up comedy. “Nggak harus dari UB, karena anggota kita juga banyak dari UMM dan komunitas stand up malang. Penyelenggaraan workshop ini sekaligus pembukaan open mic,” papar Fariz

Stand up UB dibentuk akhir tahun 2011 yang lalu dan termasuk yang tertua kedua di malang. Gathering biasanya diadakan 2 minggu sekali di UB. “Stand up comedy UB sudah pernah 2 kali mengadakan standup show, tapi belum bisa stand up nite karena susah cari perijinan jadi bakat bakat comic yang terpendam susah tersalurkan karena nggak terfasilitasi,” tambahnya.Promosi acara sendiri biasanya lewat sosial media khususnya twitter dan brosur-brosur yang ditempel di mading tiap fakultas, tapi itu tidak bertahan lama karena sering dicopot oleh pihak-pihak dalam fakultas.