Malang, dianns.org – Dosen memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perguruan tinggi, jika tidak ada dosen maka perguruan tinggi itu tidak akan berjalan. Ini menempatkan dosen sebagai posisi yang sangat vital dalam suatu perguruan tinggi. Oleh karena itu, kinerja seorang dosen sangatlah berpengaruh dalam pembentukkan keahlian dan pengembangan karir mahasiswa. Bayangkan saja jika kita memiliki dosen-dosen yang tidak memiliki kinerja baik, betapa buruknya nilai perguruan tinggi kita.
Berdasarkan survey secara acak yang dilakukan oleh Litbang LPM DIANNS FIA UB Malang kepada 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB), masih banyak mahasiswa yang belum puas dengan kinerja dosen FIA UB. Ini menunjukkan bahwa dosen di FIA UB masih banyak yang memiliki kinerja kurang tepat tujuan dalam menjalankan perannya. Padahal dosen memiliki tanggung jawab mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat atau mahasiswa. Tetapi sedikit agak berbeda dari yang terjadi saat ini.
Kehidupan antara dosen dan mahasiswa seperti hanya sebatas kontrak kerja saja. Dimana dosen hanya menjalankan tugas keprofesiannya saja, sebagai pengajar. Pada kenyataannya mahasiswa tidak cuma membutuhkan itu, mahasiswa juga butuh dukungan psikologis dari dosen. Dimana hal itu sebagai motivasi untuk mahasiswa menjalankan kehidupan sehari-harinya di masa perkuliahan. Dosen berperan penting dalam pemberi semangat akademik mahasiswa. Oleh karena itu, dosen seharusnya selalu stand by melayani mahasiswa yang membutuhkan pelayanan dalam hal akademis. Maka dosen seharusnya menumbuhkan ikatan emosional dengan mahasiswa. Jika kita lihat kembali diagram diatas, sebanyak 45,4% mahasiswa FIA menyatakan bahwa dosen sering terlamabat datang mengajar.Kalau kita hubung-hubungkan dari hal kecil seperti keterlambatan mengajar, keterlambatan mengajar bisa mengurangi waktu mengajar dosen dan juga mengurangi ilmu yang akan didapat oleh mahasiswa. Sepenuhnya ini akan membentuk ketidakpercayaan mahasiswa terhadap dosen.
Penulis: Litbang LPM DIANNS