Category: Puisi

Berhenti Menyakitiku

Penulis : Mechelin D. Sky Seharusnya malam ini aku bisa bermimpi indah Seharusnya malam ini air mataku tidak tumpah Seharusnya malam ini aku tidak meringis kesakitan Seharusnya malam ini aku mendengarkan ibu bersinden Ibu sudah lama pergi Ayah masih tetap disini Ibu sudah meraih mimpinya Ayah masih dengan amarahnya Aku tidak tau apa yang membuat Ayah membenciku? Sekalipun aku memohon dan berdoa, Ayah tetap membenciku Amarahnya selalu memuncak ketika aku tidak bisa memberinya apa-apa Ayah hanya bisa memberiku amarahnya, di setiap harinya Biru, ungu, hijau, warna bekas luka di tubuhku Sore, malam, tengah malam, ayah menyiksaku Berharap esok pagi...

Read More

SekBer

Penulis: Nurbaiti Permatasari   Sekilas kukenal aroma debu ini Debu yang mengelola mahasiswa-mahasiswi negeri ini Tersenggol penghirupan setiap hari Merekonstruksi menyongsong mimpi Namun, ihwal acara pun senjang Tiap bucu dungu tercipta Kaki bergerak, mulut mengumpat Mata memincing, telinga mendengar Namun, seolah tiada namun ada Ambang pintu terbuka Diam tak bersua Asa rasanya sia-sia Bungkam dan pirsa   Ini eigendom kita Tuan nyonya hidup di dalamnya Bukan batu tak bersuara   Ini nyawa demi tak guna Lalu lalang tiap hari Dekil sampai gundahan tak henti Lirikan tak berarti Gugahan hati seperti mati   Aku bungkam Melihat tuan-nyonya jadi patung Tiada...

Read More

KAU MAHASISWA

Penulis: Esa Kurnia A. Aku mencintaimu Indonesiaku Meski warna merah putihmu sudah mengusam Meski warna putih pada benderamu sudah menghitam Dan warna merah pada benderamu telah menghijau   Aku tetap mencitaimu Indonesiaku Meski telah mereka cabik-cabik hijau pegununganmu Meski sudah mereka lahap bukit-bukit kapurmu Meski telah mereka renggut jati diri manusiamu Hai para komprador koorporasi asing Kamu yang lapar akan daging merah segar Masihkan kau merasa nyaman berkeliaran ditengah padatnya beton-beton tinggi itu? Masihkah kau sibuk untuk meminta kebutuhan golonganmu? Masihkah kau berdebat soal benar dan salah atas kepentinganmu?   Sedang, jauh di pedalaman sana Ada anak kecil, ibu...

Read More

Langgas

Penulis: Ganis Harianto Senja mengendap-endap tenggelam Seluk beluk kehidupan mulai berpulang Seakan semua tak lagi terang Mengiringi keheningan malam   Kami masih di tempat, tidak mengumpat Mencari waktu bertukar pendapat Membuat pemikiran bulat Yang digunakan sebagai alat Di sini bukan bui Membatasi waktu sesuka hati Kami butuh inspirasi Agar bisa berprestasi   Saat ini kami terdiam Bisa jadi mencari informasi Menciptakan suatu kondisi Yang tidak lagi kelam   Rekonstruk pemikiran Perubahan peraturan Jangan medali Otak-otak para...

Read More

Runtuh

Penulis: Zendy Titis Ini otomatis senoktah yang disumbang asa Dihias gelegak angka dan aksara Tapi apa karena ia runtuh tiba-tiba Mungkinble runtuh bernyanyi biadab Dari ruangnya, ingini terbit mentari pagi Yang semangat menyongsong kemudi Dari ruang yang runtuh itu Dari ruang yang diruntuhkan itu!   Bangsamu, Cukup pernah kenal si kancil yang nakal Rumus sederhana imparsial Hafal Pancasila Dan tahu arti kata ‘sekolah’ Meski ‘negeri Cina’ tak pernah berhenti mengiang   Tapi kau makan bangsamu Dan minum dari peluh mata...

Read More