Penulis : Debby Yuliana W.

Aku makan besi
Bukan lagi ikan tapi besi
Aku anak besi, lahir dari biji-biji besi
Ketika kau keruk pasir-pasir besi
Aku mati tertimbun pasir besi
Bukan lagi tanah merah
Namun, tanah besi

Aku menjual nasi, kamu menjual besi

Aku mati sendiri, kamu bermandikan dollar pasir besi

Seorang aktivis lingkungan, berteriak berorasi
Hingga pucat pasi
Kita harus berhenti! Mengeruk pasir besi!

Ikan-ikan mati terkeruk
Ekosistem tergerus
Rantai makanan terputus
Namun, dollar cukup membius
Oknum-oknum di malang yang semakin terpuruk
Karena tak lagi menuntut
Tentang apa yang harus dituntut
Dari mulut-mulut yang tunduk
Pada rejim yang membungkam, kisah dari selatan yang membiru

Haru biru berlalu
Namun, kita pilu
Melihat nasib nelayan yang berujung haru

Langkah-langkah kaki
Terseok-seok memburu
Pasir-pasir besi yang dikeruk
Untuk menguruk perut lapar penuh peluh

Lalu, kita berdendang
Irama dawai yang melantun
Tak lagi menuntut
Hanya berbisik di kala sendu
Sendu melagu,
Seirama musik yang berderu dari warung pojok, kampus abu-abu
Kami muda melagu,
Namun juga pilu, melihat negeriku tak lagi ayu