Penulis : Bimo, Dinda, Hayu, dan Retihya
Seluruh kegiatan Pemilwa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) 2015 telah selesai dilaksanakan pada Kamis pagi, 03 Desember 2015 lalu. Pemilwa tahun ini dimenangkan oleh pasangan nomor urut dua, Sinergy Aditya dan Danan Kusuma Wijaya. Pasangan yang terkenal dengan jargonya Harmoni Menginspirasi tersebut mengundang banyak pertanyaan mengenai arah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tangan mereka nantinya. Terkait dengan seluruh perwujudan program kerja, Sinergy dan Danan berani membuat kontrak kerja, jika tidak berhasil mewujudkan program-program tersebut.
Melalui wawancara yang dilakukan oleh reporter LPM DIANNS pada Kamis, 03 Desember 2015 di depan Gedung D FIA UB, pasangan presiden dan wakil presiden BEM terpilih mengungkapkan rencana mereka di kepengurusan yang akan datang.
Pada saat ditemui, Sinergy menuturkan bahwa, BEM FIA 2016 akan lebih berkonsentrasi pada kegiatan pelayanan mahasiswa dan diskusi kajian. Ia juga menyampaikan bahwa akan melakukan inovasi terkait penamaan kementrian dalam kabinetnya kelak. Pasangan BEM FIA terpilih tahun ini mengusulkan beberapa program baru. Untuk Kementrian Sosial Masyarakat (Sosma), salah satu program yang masih digodok yaitu Sekolah Anak Bangsa yang nantinya akan menjadi program utama pasangan ini. Sekolah Anak Bangsa merupakan pendidikan kepemimpinan, soft skills, dan minat bakat yang akan diberikan kepada anak-anak yang berada di suatu desa. Selain itu, ada pula Sekolah Gerakan Sosial yang akan berkonsentrasi pada pengelolaan administrasi desa, sebagai pengimplementasian ilmu administrasi yang diperoleh mahasiswa di kampus. Namun, sama halnya dengan Sekolah Anak Bangsa, program Sekolah Gerakan Sosial juga masih dalam penggodokan. Selain dua program baru itu, ada pula Dekan Cup, Safari Advokasi, Aspirasi Anak Bangsa, dan Dies Natalies.
Beberapa program dari BEM kepengurusan sebelumnya juga akan dilanjutkan pada kepengurusan yang akan datang. “Di BEM tahun ini tidak mungkin seluruhnya jelek, pasti ada hal-hal yang bagus. PR kita mengoreksi proker-proker dari tahun ini dan tahun lalu. Untuk proker yang masih diharapkan oleh mahasiswa, itu yang nantinya akan kami ambil lagi, tutur Danan Kusuma Wijaya, Wakil Presiden BEM FIA terpilih.
Danan mengatakan bahwa BEM tahun ini akan membuat kalender kegiatan untuk setiap organisasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Jika ada Lembaga Otonomi Fakultas (LOF) yang memiliki program kerja serupa dengan LOF lain, maka akan digabungkan agar lebih efisien dalam hal dana dan waktu. Selain itu, BEM tahun ini juga ingin memperbaiki masalah pengajuan proposal dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan agar regulasi dan prosesnya menjadi lebih jelas. Selama ini, pengajuan proposal dan LPJ kegiatan sering sekali bermasalah karena sistem yang kerap kali berganti sehingga membingungkan dan menyulitkan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan. Menurut Danan, seringnya dekanat melakukan perubahan prosedur pengajuan proposal dan LPJ kegiatan dikarenakan pergantian presiden yang juga menimbulkan pergantian dalam tubuh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sehingga menyebabkan pergantian sistem termasuk pengajuan proposal dan LPJ. Oleh karena itu BEM tahun depan bertekad untuk memperjelas hal tersebut.
Sinergy dan Danan juga mengungkapkan bahwa mereka bersedia untuk membuat kontrak kerja yang berisi kesediaan mereka menerima konsekuensi untuk turun dari jabatannya kelak apabila program-program yang dicanangkan tidak berjalan atau terhenti dalam periode yang telah ditentukan. Sinergy menambahkan bahwa mahasiswa dapat mengawasi kegiatan BEM kelak melalui majalah dinding (madding), karena ia berencana untuk menginformasikan kegiatan BEM lewat media tersebut.
Jika kita simak dari awal kampanye sampai terpilih banyak janji-janji serta program kerja yang ditawarkan oleh pasangan presiden dan wakil presiden BEM terpilih ini, saat ini muncul pertannyaan besar dibenak kita. Akankah janji-janji serta program kerja yang mereka utarakan pada masa kampanye akan benar benar terwujud, atau itu semua hanya akan menjadi janji yang tak pernah terealisasikan?