Malang, dianns.org – Para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Universitas Brawijaya menggelar aksi dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional (02/05). Aksi longmarch yang dimulai dari gedung Samantha Krida UB pada pukul 08.00 WIB dan berakhir di jalan Veteran ini membawa tema besar tentang kinerja Mohammad Nuh sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjelang berakhirnya kabinet Indonesia Bersatu jilid II.
Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) UB 2014, Setya Nugraha, menjelaskan tentang beberapa poin yang memperlihatkan rapor merah kinerja Kemendikbud. Di antaranya adalah karut marut dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), profesi guru, dan kapitalisasi dan politisasi pendidikan. Nugraha menilai sistem pendidikan yang dijalankan selama ini memberi peluang kepada beberapa pihak untuk menjadikan pendidikan sebagai lahan bisnis. “Pendidikan bisa dijadikan ajang bisnis, bahkan ajang kampanye politik,” jelasnya.
Ditemukannya soal berbau politik pada salah satu paket soal Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA dinilai Nugraha sebagai salah satu bentuk politisasi pendidikan. Seperti yang diberitakan oleh berbagai media massa tentang ditemukannya soal yang menyangkut profil salah satu calon presiden pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Banyak kalangan menilai soal tersebut merupakan bentuk kampanye terselubung dan ketidakprofesionalan penyusun soal. Selain orasi, aksi juga diisi dengan penampilan teatrikal dan diakhiri dengan pembakaran banner bekas atribut aksi.
Reporter : Karima Styorini