Ratap Anak Ibu Pertiwi

Ibu, Daksaku tak dapat berhenti bergetar Bibirku membiru dingin tak membungkam Terkejut aku ketika melihat sekitar, Bu, rasa-rasanya bola mataku ingin melompat keluar Kerumunan itu berteriak ibu, tengah malam menuju pagi Terkepal tinju-tinju tangan mereka ke arah langit Tak lupa mereka lantangkan ucapan demi ucapan Usir setan tanah! Tanah milik rakyat! Nyanyian senantiasa mengalun di rungu ku malam itu ibu “Mereka dirampas haknya, tergusur dan lapar, bunda relakan darah juang kami, untuk membebaskan rakyat.” Gema gema teriakan terus mengiring derap langkah kerumunan Menyongsong kedepan kerumunan itu, sayup-sayu terdengar “hentikan kesewenang-wenangan!” Bersitatap mereka dengan kerumunan lain, Pakaian seragam dengan sepatu...

Read More