Judul Buku : Bapak Republik yang Dilupakan

Penulis : Redaksi Tempo

Genre : Non-fiksi

Terbit : september 2010

Halaman : 208

Penerbit : KPG & Tempo Publishing

Menjadi seorang buronan hampir di sepanjang hidupnya membuat Tan Malaka merasakan manis dan pahitnya dunia diantara persembunyian itu. Tan Malaka bukanlah sosok kriminal yang patut untuk diasingkan, dirinya adalah sesosok pemuda bangsa dengan semangat nasionalisme menginginkan tanah air yang dicintainya tumbuh menjadi bangsa yang kokoh.

Tan Malaka tidak menginginkan adanya kekuasaan yang serakah, namun apalah dunia ini senang sekali berdusta, di tanah air tercinta dirinya dieksekusi. Namanya menjadi tidak penting lagi sejak orde baru. Jejaknya hilang begitu saja dari deretan nama pahlawan dalam buku pelajaran. Siapa sadar bahwa dirinya adalah orang yang sangat berpengaruh dalam peristiwa sakral lahirnya Indonesia.

Siapa peduli lagi soal hal itu. Semua menganggap dirinya hanya sebutir debu yang patut dibersihkan karena telah menjadi seorang komunis . Siapa yang mau mengingat perjuangannya disaat tidak ada lagi yang boleh menyebut namanya dalam sejarah. Lantas untuk apa semua darah perjuangan itu dikorbankan atas ketidak adilan. Tidak ada niat dalam dirinya menjadi sosok yang dipuja, terbukti dalam pelarian dia terus-menerus mengubah nama panggilannya. Tan Malaka tidak pernah melupakan Bangsanya sendiri meskipun dirinya berkelana hingga negri sebrang.

Pada buku seri Bapak Republik yang Dilupakan ini telah mencakup banyak hal dari perjalanan hidup Tan Malaka. Buku ini dikemas dalam bentuk tulisan bergaya jurnalis yang sangat menyatu dengan background dirinya pada masa itu. Ada banyak kisah dari tahun ke tahun yang diceritakan mengenai dirinya namun, sayang sekali penulis tidak menceritakan secara runtut kisah hidup Tan Malaka. Pembaca akan dibawa berkelana memasuki kisah hidupnya di tahun-tahun tertentu. Sehingga pembaca dituntut membaca sembari mengingat kisah sejarah Indonesia pada tahun tersebut. Karena bukan hanya tulisannya yang memiliki alur maju mundur, tetapi juga pembaca akan merasakan gejolak politik Indonesia melalui sudut pandang Tan Malaka.

Mungkinkah hanya sampai disini namanya terkenang. Maka dari itu, buku ini menyingkap segala hal mengenai perjuangan Tan Malaka dari mulai masa sekolahnya di sekolah Belanda. Kisah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia hingga kisah teragis kematian dirinya ditangan bangsa yang telah Tan Malaka perjuangkan diseparuh hidupnya.

Tidak pernah terbayang bagaimana sejarah proklamasi yang cukup rumit sebelum membaca buku ini. Setelah membaca seri buku bapak republik yang dilupakan ada banyak sejarah dibalik pelaksanaan proklamasi hingga kisah pembantaian dari golongan komunis pada masa orde baru yang ternyata ada perbedaan dari sejarah yang ada dalam buku pelajaran biasa. Buku ini sangat cocok untuk pembaca yang ingin mengetahui dan mempelajari sejarah kelam bangsa Indonesia dari sudut pandang seorang buronan. Tidak lupa pula buku ini akan menyingkap peristiwa masa pemerintahan indonesia yang terus melakukan rekonstruksi setelah masa kemerdekaan.

Penulis: Ivassalsabilla
Editor: Pahlevi Aulia R.