Malang, LPM DIANNS — Acara paper mob RAJA Brawijaya diselenggarakan Sabtu (2/9) dan Minggu (3/9) kemarin di lapangan rektorat Universitas Brawijaya banyak dikritik oleh mahasiswa baru.
Pasalnya, masalah ini timbul dikarenakan keterlambatan acara dari pihak panitia yang tidak sesuai dengan rundown acara yang telah ditentukan. Acara paper mob yang seharusnya dimulai pukul 07.05 WIB berubah menjadi pukul 08.30 WIB. Keluhan ini banyak disampaikan melalui akun Twitter @ub_mfs yang kebanyakan dari mereka merasa kecewa karena acara mundur dari rundown yang telah ditentukan, akibatnya banyak mahasiswa baru yang merasa kepanasan dijemur di lapangan.
Beberapa mahasiswa baru yang mengikuti rangkaian acara paper mob juga menyampaikan hal yang sama ketika diwawancarai oleh tim kami dari LPM DIANNS, pada Sabtu (2/9).
“Untuk paper mob nya sih capek kak. Pengkondusifikasinya lama, terus setelah habis menunggu hasilnya ternyata agak kurang memuaskan,” ucap salah satu mahasiswa baru yang mengikuti paper mob.
Hasil dari paper mob yang kurang rapi ini juga disampaikan oleh Isti, mahasiswa baru Fakultas Pertanian yang ikut serta dalam barisan paper mob. “Kalau menurut saya, kejadian tadi itu barisannya kurang dilurusin lagi, kayak nggak ada panitia yang coba meluruskan dan tapi hasilnya sama anak-anak yang barisan itu dilurusin sendiri gitu, meskipun agak miring dikit,” ucapnya.
Beberapa mahasiswa baru diantaranya juga mengeluhkan terkait biaya yang mereka keluarkan untuk mencetak paper mob, ternyata tidak sebanding dengan yang diharapkan.
“Kasian aja sih sama yang paper mob soalnya mereka yang panas-panasan, udah bayar sendiri, terus kalau misalnya disiapin dari panitianya sendiri kan mungkin agak ringan ya mereka, soalnya kan mereka juga anak kos. Terus belum tentu mereka banyak juga uang sakunya, jadi kalau menurut saya, mungkin dari dana panitianya disiapin gitu untuk paper mob.”
Menanggapi hal tersebut, Nur Fikri As’ad, selaku Koordinator Acara RAJA Brawijaya mengatakan bahwa dari pihak panitia sudah mengondisikan persiapan acara dengan sangat matang. Akan tetapi keterlambatan acara disebabkan oleh masuknya mahasiswa baru yang susah diatur.
“Kalau skemanya itu udah aman sebenarnya tapi pas masukin-masukin (mobilisasi) maba itu ternyata mabanya ada yang udah merapat kesana yang seharusnya itu bukan vanue, jadikan posisi kita massa cair, jadi gak ada pengkondisian, pas kita kondisi masuk itu yang jadi kendala kita mabanya ada yang gak mau,” ucapnya di lapangan rektorat Universitas Brawijaya, Sabtu (2/9).
Ia juga mengatakan bahwa koordinator lapangan sudah mendapat tugas yang sangat banyak, sehingga tidak mampu mengoordinasikan mahasiswa baru yang berada di luar lapangan. Ditambah dengan mahasiswa baru yang ngotot ketika dikoordinasikan untuk berkumpul di arah Veteran dan di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), mengakibatkan banyaknya mahasiswa baru terpisah dan keluar dengan sendiri-sendiri.
Menurut Fikri, hal ini dikarenakan antusiasme dari mahasiswa baru yang ingin melihat pelaksanaan paper mob di lapangan rektorat. “Jadi yang seharusnya bunderan itu steril, penuh dengan maba, karena ya mungkin antusiasme mereka pengin lihat paper mob yang jadi kayak gimana,” pungkasnya.
Penulis: Bintang Al Amin
Editor: Fritania Awani