Foto : Dokumen Panitia PK2Maba FIA

Malang, Dianns.org – “Sepatu pantopel, bukan flat shoes”, kata salah seorang E-crewyang sedang melakukan cek tugas kepada maba FIA 2012. “PELOPOR, Berani berpikir, berpikir berani!!”, jargon PK2MABA kali ini. PELOPOR sendiri merupakan kepanjangan dari Program Edukasi Intelektual Organisasi Progresif Religius.

Sebelum apel dimulai, peserta PK2MABA didampingi mentor untuk sarapan. Apel dimulai pukul 07.00. Dilanjutkan dengan pembacaan susunan acara oleh MC. Apel pun tidak terlepas dari adanya sambutan-sambutan. Presiden BEM FIA menekankan bahwa  identitas mahasiswa adalah identitas yang paling spesial di kalangan masyarakat, agar bisa menjadiagent of change, mampu menyampaikan ke masyarakat dan lingkungan sekitar kita.

Sedangkan Dekan FIA, Sumartono, menyaipaikan bahwa adanya penambahan mahasiswa di FIA ini merupakan tuntutan dari Kementrian Pendidikan Nasional. Tahun 2011 lalu, jumlah keseluruhan mahasiswa baru FIA UB mencapai 1500 mahasiswa dan tahun 2012 ini meningkat 10%-15% sehingga jumlah keseluruhan mahasiswa mencapai kurang lebih 1676 mahasiswa.

Perlu diketahui, di FIA ini, panitia PK2MABA terbagi menjadi beberapa divisi. Diantaranya MeCe, Disma, E-crew, SC, OC, MMC, Admin (Administration dan Management) serta Di-O (Delivery Order). Selama berjalannya apel tadi pagi, para maba mendengarkan dengan khidmat sambutan dari kapel (Ketua Pelaksana) Thoriq Hidayatullah, “Harapan besar saya, seluruh maba tahun ajaran 2012 dapat mengikuti kegiatan PK2MABA & Krima dengan baik karena disinilah kawan-kawan akan menemukan jiwa mahasiswa sejati”.

Berdasarkan hasil wawancara reporter DIANNS dengan Kapel PK2MABA tahun 2012, Thoriq Hidayatullah, mengatakan “Saat pemotongan pita sudah tepat pada waktunya dan berjalannya upacara tadi bagi sudah berjalan sesuai dengan apa yang saya bayangkan. Namun, ketika memasuki sesi pengenalan dosen sedikit molor 15 menit, sehingga berdampak pada acara selanjutnya. Untuk mengatur maba saat persiapan upacara juga cukup mudah, tapi terkendala oleh tempat yang sempit yang menyebabkan mahasiswa berdesakan.”

Fitria, maba pleton 18, seorang peserta PK2MABA, berpendapat bahwa berjalannya upacara terbilang seru, personil pletonnya juga kompak, dan tentang disma menurutnya bagus karena mengajarkan tentang kedisiplinan dan kekompakan. Berbeda dengan Rifatul Jani, pleton 15, dia mengakui bahwa dia cukup capek mengikuti rangkaian upacara penyambutan maba ini karena waktunya yang cukup lama. Ketika kami mendatangi seorang disma, dia menolak untuk memberikan keterangan apapun mengenai ketertiban saat upacara.

Secara keseluruhan upacara PK2MABA ini berjalan kondusif. Diharapkan kepada seluruh mahasiswa baru FIA UB tahun ajaran 2012/2013 ini, agar dapat mengikuti rangkaian acara PELOPOR FIA UB selama satu semester kedepan karena kegiatan ini bersifat wajib.

Reporter : Bintang Aldini & Agniesya O.