Sumber : fia.ub.ac.id

Malang, dianns.org – Polemik terkait penyebutan jumlah program studi (prodi) masih terjadi hingga Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2MABA) hari kedua di Fakultas Ilmu Administrasi, Kamis (04/09). Salah satu tugas yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa baru pada PK2MABA FIA hari kedua adalah membawa snack seharga jumlah prodi di FIA dikalikan Rp 1.000,00. Lantas, ada berapakah sebenarnya jumlah prodi di FIA?

Sejak Mei 2014, jumlah prodi di fitur Jurusan dan Prodi di website resmi FIA (www.fia.ub.ac.id) berubah. Prodi yang sebelumnya berjumlah delapan berganti menjadi tiga. Jika semula terdapat dua jurusan (Ilmu Administrasi Publik dan Ilmu Administrasi Bisnis) dan delapan program studi (Ilmu Administrasi Publik, Administrasi Pemerintahan, Perencanaan Pembangunan, Ilmu Perpustakaan, Ilmu Administrasi Bisnis, Ilmu Perpajakan, Bisnis Internasional, dan Bisnis Pariwisata), sejak dikeluarkannya surat edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160/E/AK/2013 dan 1897/E2.3/T/2013, jumlah jurusan di FIA tetap dua yaitu Ilmu Administrasi Publik dan Ilmu Administrasi Bisnis sedangkan prodi berubah menjadi hanya tiga, yaitu Ilmu Administrasi Publik, Ilmu Administrasi Bisnis, dan Perpajakan.

Sedangkan lima prodi lainnya berubah menjadi minat. Administrasi Pemerintah, Perencanaan Pembangunan, dan Ilmu Perpustakaan otomatis menjadi minat dari prodi Ilmu Administrasi Publik. Sedangkan Bisnis Internasional dan Bisnis Pariwisata menjadi minat dari prodi Ilmu Administrasi Bisnis. Berbeda dengan yang lain, Perpajakan memberanikan diri untuk berdiri menjadi prodi dengan akreditasi C di bawah jurusan Ilmu Administrasi Bisnis.

Akan tetapi, sejak dibuka pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan jalur-jalur pendaftaran selanjutnya, website resmi pendaftaran mahasiswa baru tersebut masih membuka pendaftaran untuk delapan prodi di FIA. Artinya, ada perbedaan informasi yang tercantum di website resmi FIA dan website pendaftaran mahasiswa baru (SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri). Ketika ditemui oleh DIANNS di ruangannya pada tanggal 11 Juni 2014, Pembantu Dekan I FIA, Khoirul Muluk membenarkan perubahan status lima prodi yang ada di FIA menjadi minat. “Itu benar. Dan masih dalam proses mendapatkan ijin menjadi program studi.” tegasnya.

Sedangkan ketika dikonfirmasi mengenai perbedaan informasi antara website resmi FIA dan SBMPTN, Muluk mengaku hal tersebut merupakan sinyal positif dari Dikti. “Itu berarti ada tanda-tanda positif dari Dikti bahwa kelima-limanya (minat yang ijin pendirian prodinya sedang diajukan) akan menjadi prodi. Beda dengan yang ada di FIB (Fakultas Ilmu Budaya), ada Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa Jepang yang sudah ditutup.” Jelasnya.

Ketika diakses tanggal 03 September 2014, jumlah prodi di website resmi FIA tetap tiga dengan jumlah minat lima. Akan tetapi ketika pengecekan tugas PK2MABA dilakukan tadi pagi, semua mahasiswa baru membawa snack dengan menunjukkan nota pembayaran yang berisi nominal Rp 8.000,00. Ketika dihubungi melalui pesan singkat, salah satu mentor pendamping mahasiswa baru dalam kegiatan PK2MABA yang tak mau disebut namanya mengaku bahwa para mentor pernah diberi pesan oleh PD I agar berhati-hati ketika menjelaskan permasalahan prodi dan minat kepada mahasiswa baru. “Kami selaku panitia dilema. Kami nggak ingin membohongi maba tapi nggak tega membuat mental para maba down kalau tahu prodi yang mereka ambil itu cuma minat.” Tulis mentor PK2MABA yang juga mahasiswa Administrasi Bisnis tersebut.

Pada tahun akademik 2014/2015 ini,  Fakultas Ilmu Administrasi menerima mahasiswa baru sebanyak 1.072 mahasiswa. Dengan rincian Administrasi Publik (326), Administrasi Pemerintahan (25), Perencanaan Pembangunan (31), Ilmu Perpustakaan (50), Administrasi Bisnis (395), Perpajakan (168), Bisnis Internasional (53), dan Hospitality dan Pariwisata (24).

Reporter :  Karima Styorini