Malang, dianns.org – Galau Pemilu menjadi tema diskusi perdana Gerakan Potensi Intelektual (GERPOLEK) yang dilaksanakan HUMANISTIK (26/3). Bertempat di basement gedung A Prof. Taher Al Habsy, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman baru terhadap mahasiswa mengenai problematika dan kondisi pemilu saat ini.
GERPOLEK rencananya akan dilaksanakan setiap dua minggu sekali dengan tema yang berbeda setiap minggu. “Diskusi seperti ini sangat penting untuk menarik minat mahasiswa dalam berdiskusi, sehingga mahasiswa dapat lebih aktif dan berminat terhadap diskusi,” tutur Jibril selaku ketua pelaksana GERPOLEK.
Diskusi diisi oleh Dito Arief, alumni mahasiswa FIA UB 2002 yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif Kota Malang. Dito Arief menjelaskan seluk-beluk pemilu sejak tahun 2009 sampai sekarang, khususnya yang terjadi di Kota Malang.
“Sebenarnya pemilihan umum masih tidak relevan untuk masyarakat Indonesia kalangan menengah kebawah. Karena masyarakat di kalangan tersebut masih memikirkan apa yang akan mereka dapat, bila memilih salah satu calon legislatif tersebut. Walaupun bingung dengan banyaknya calon legislatif atau partai politik, kita harus tetap menggunakan hak suara untuk memilih. Apabila tidak mengenal calonnya, kita dapat memilih partai politiknya. Jangan sampai kita golput, karena golput tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik,” ujar Dito Arief.
Reporter : Esa Kurnia, Asti Faizati, dan Novita A