Malang, DIANNS.org – Sebatang pena, selembar kertas, sebongkah hati, dan menulislah dari hati yang dilontarkan oleh Ahmad Fuadi penulis novel trilogi Negeri 5 Menara. Dalam pelatihan menulis fiksi yang dilaksanakan Senin (9/12/2013) di Gor Pertamina, Universitas Brawijaya. Acara pelatihan penulisan buku fiksi dengan tema produktif menulis fiksi diselenggarakan UB Press dalam rangka rangkaian dies natalis ke-51 Universitas Brawijaya. Acara ini dibuka oleh Dr. Ir. Yogi Sugito rektor Universitas Brawijaya dan Ketua UB Press Dr. Jazim Hamidi, S.H., M.H.
Dalam pelatihan menulis fiksi ini terbagi menjadi dua sesi dengan pemateri Ahmad Fuadi, penulis novel trilogy “Negeri 5 Menara” dan Yusri Fajar, dosen Fakultas Ilmu Budaya dan penulis novel “Surat Dari Praha. Sesi pertama, diisi oleh Yusri Fajar, dia memberikan pelatihan bagaimana menulis fiksi : antara fiksi dan fakta. “Ada beberapa hal yang penting dalam menulis. Mulai dari tantangan bagaimana mulai menulis, Ide menjadi bagian penting dalam eksplorasi awal. Lalu, penggerak cerita atau tokoh, konflik sebagai kejutan, tanjakan, dan tikungan dalam cerita. Juga alur dan sudut pandang”, papar Yusri Fajar. Pada akhir sesi diskusi. Yusri Fajar menutupnya dengan membacakan sepenggal sajak buatannya.
Berbeda pada sesi kedua yang diisi oleh Ahmad Fuadi. Ahmad Fuadi menjelaskan bagaimana dasar-dasar menulis novel. Ahmad Fuadi mengatakan bahwa penulis merupakan orang yang tidak cinta damai karena menulis kreatif sama dengan mengolah konflik dan alur sehingga pembaca merasa tertarik dengan alur cerita. Menulis kreatif (Creative writing) yaitu menulis tidak hanya menyampaikan informasi, tapi juga perasaan, emosi, dan pikiran. Ada penekanan pada karakter, bahasa, dan gaya. Dalam menulis alur novel hal pertama yang diperlukan adalah mind mapping yang merupakan peta umum dari cerita, menjaring ide. Lalu, membuat kerangka awal, memecah ide (pointer idea), lalu pointer dicicil menjadi paragraf dan berakhir dengan buku siap terbit. Ahmad Fuadi juga memberi motivasi menulis, dengan memulai dari pertanyaan why, Mengapa harus menulis, what, how, dan terakhir when, kapan mulai menulis?
Pada kesempatan ini UB Press juga menerima karya baik fiksi maupun non fiksi bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa Universitas Brawijaya yang ingin menerbitkan buku.
Reporter : Anita dan Debby Lian