Author: LPM DIANNS

Semester 6, BISPAR Baru Bisa Mengambil Konsentrasi

Malang, DIANNS.org – Selasa (25/6) mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) prodi Bisnis Pariwisata (BISPAR) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Bisnis Pariwisata (HIMABISPAR) mengadakan acara Sosialisasi dan Diskusi Konsentrasi Program Studi Hospitality dan Pariwisata. Bertempat di Gedung B lantai empat, acara tersebut dihadiri 40 orang mahasiswa BISPAR angkatan 2011. Sebagai pemateri, ada empat orang dosen dari Fakultas Bisnis antara lain yaitu Djamhur Hamid, Topo Wijoyo, Djayusman,dan Yusril A. Acara dibuka dengan doa bersama agar acara berlangsung secara lancar dan bermanfaat. Selanjutnya Djamhur Hamid selaku pemateri menyampaikan beberapa informasi bagi mahasiswa. Beberapa diantaranya SKS yang akan ditempuh oleh mahasiswa...

Read More

Bangka Belitung dan Batu Menjadi Juara dalam Glowing

Fotografer : Gede Pradiva Malang, DIANNS.org – Rabu (26/6) Glowing (Shining, Sparkling, Inspiring) acara olimpiade Bahasa Inggris se-Nasional, yang diadakan atas kerjasama antara AEC (Administration English Club) dan HIMABIS (Himpunan Mahasiswa Bisnis) dengan tema “Shinning, Sparkling, Inspiring”. Bertempat di Hall Aula Gedung A lantai 4 FIA UB acara di mulai pukul 08.15 dibuka oleh Januar, Ketua AEC. Acara ini diikuti oleh siswa-siswi SMA kelas X dan XI se- Indonesia yang terbagi menjadi 2 cluster (Cluster 1 untuk siswa/i SMA kelas X dan cluster 2 untuk siswa/i SMA kelas XI). Olimpiade kali ini berbeda dengan olimpiade-olimpiade yang pernah ada. Dalam olimpiade Glowing ini peserta diharapkan dapat menguasai semua bidang bahasa Inggris. Konsep olimpiade ini peserta harus mengikuti step-step perlombahan. Dimana step pertama adalah peserta harus mengikuti olimpiade BOB (Beatle of Brand), selanjutnya step kedua yaitu Speeling Bee (lomba mengeja dalam bahasa Inggris), dan step yang terakhir adalah Telling Story (cerita dalam bahasa Inggris). “Mulanya pendaftar yang mengikuti olimpiade ini berjumlah 10.410 pendaftar yang kemudian disaring menjadi 50 peserta dari cluster 1 dan 50 peserta dari cluster 2,” ungkap Zahrina selaku ketua pelaksana. Dalam pendaftaran kali ini peserta, tidak hanya sekedar mendaftar saja, melainkan harus mengisi soal-soal dari panitia yang kemudian di nilai dan di ambil siapa yang terbaik. Pendaftar yang lolos 50 besar baik dari cluster 1 dan 2, namun yang mengonfirmasikan hanya 26 dari cluster 1, dan 28 dari cluster 2....

Read More

Souljah Hadir Dalam BLMF

Fotografer : Chandra Eka Malang, LPMDIANNS.com – Kamis (21/6) tedengar suara lantunan lagu dari gazebo Universitas Brawijaya samping Fakultas Kedokteran, ternyata disana sedang diselenggarakan Brawijaya Law Music Festival yang diadakan oleh Homeband FH UB. Para kontestan terdiri dari mahasiswa dan pelajar se-Jawa Timur. Mereka menyuguhkan penampilan terbaik untuk merebut juara dalam ajang Brawijaya Law Music Fest ini. Acara dimulai dari pukul 15.00 sampai pukul 23.00 WIB. Brawijaya Law Music Festival (BLMF) merupakan acara kompetisi band perdana yang dilaksanakan oleh Homeband FH UB. “Tujuan diadakannya acara ini itu mewadahi minat musik anak muda, mengembangkan bakat, regenerasi, dan juga memunculkan kembali eksistensi homeband FH UB,” papar Samudera Putra selaku Ketua Pelaksana BLMF. Acara ini berhasil menjaring 25 kontestan dari berbagai kota di Jawa Timur yang seleksinya diadakan pada tanggal 1 dan 2 Juni di Lobby Gedung B FH UB, sedangkan Grandfinal diadakan pada 21 Juni kemarin dengan 10 kontestan yang lolos seleksi. Dalam acara Grand Final ini, BLMF mengundang Souljah sebagai guest star dan tiga band indie Malang yang lain yaitu Yaungster City Rocker, Gang Holiday, dan Wacky. Genre dari ketiga band ini hampir sama dengan Souljah yang berbau reggae dan ska. Juara dari BLMF diumumkan setelah penampilan dari ketiga band ini. Kriteria yang dinilai oleh juri yaitu berdasarkan band yang berkarakter dan mempunyai skill yang mumpuni. Pengumuman pemenang dibacakan oleh Yofan (vokalis/gitaris Melanin Band, gitaris terbaik nasional versi Fender) perwakilan dari ketiga...

Read More

Mempragmatiskan Pancasila

Oleh : Fadillah Putra* Dalam banyak diskusi seringkali kita membenturkan antara sikap ideologis (idealis) dengan pragmatis. Di mana terma pragmatis dimaksudkan untuk menggambarkan kondisi negatif seseorang yang tidak memiliki tujuan hakiki dalam hidupnya. Pragmatisme dilekatkan dengan ketidakpedulian manusia atas hal-hal mendasar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pragmatisme merupakan kawan akrab dari hedonisme yang hanya bertujuan untuk mencari kesenangan sesaat. Pragmatisme adalah mementingkan kesenangan diri sendiri tanpa peduli dengan nasib dan rentang masalah jangka panjang dalam peradaban. Sementara sikap ideologis adalah sebaliknya. Term idealis dan ideologis adalah sesuatu yang diharapkan untuk terjadi, dan bertabur dengan kebaikan-kebaikan. Louis Althusser (1918-1990) mengatakan bahwa ideologi merupakan pengejawantahan hubungan imajiner antara manusia dengan realitas keberadaannya. Ideologi di sini diartikan sebagai cita-cita atau mimpi masyarakat yang muncul akibat kekecewaan mereka atas keserbatidaksempurnaan realitas yang ada di sekelilingnya. Karena dunia pada dasarnya tentang ketidaksempurnaan, maka sampai kapanpun ideologi akan terus hidup dan muncul. Dalam hal ini ideologi menjadi pemberi arah, dan penyadaran bahwa kita tidak bisa begini-begini terus. Harus ada perubahan menuju pada satu titik yang diharapkan dan menjadi mimpi kolektif. Mimpi-mimpi kolektif untuk mengubah keadaan itulah yang disebut sebagai hubungan imajiner antara manusia dengan realitas. Masalahnya, ketika mimpi kolektif tersebut menjadi dasar atas terbentuknya sebuah entitas politik tertentu, sebut saja negara, maka akan ada proses sistematis (bahkan pemaksaan) yang dilakukan oleh apa yang disebut Althusser sebagai state apparatuses. Aparatus negara menjadi agen pemaksa atas penyepakatan terhadap sebuah...

Read More

Show Case – Ken Dedes Modern

Malang, DIANNS.org – Rangkaian acara yang digelar oleh SSM (30/05/2013) berlanjut ke acara selanjutnya, setelah menampilkan pertunjukkan teater pada pukul 15.00 WIB rangkaian acara di lanjutkan dengan pertunjukkan yang mengusung tema “Show Case”. Sebelum acara dimulai acara dibuka dengan penampilan dari AMC yang membuat penonton berteriak histeris. Mengambil tema Show Case karena bukan pertunjukkan sendra tari yang berdiri sendiri dan juga bukan teatrikal yang banyak dialognya jadi diambil jalan tengah yaitu Show Case yang memasukkan sedikit dialog dibantu narrator dan beberapa macam tarian yang kebanyakan merupakan tari modern dan satu pertunjukkan tari tradisional. Show Case ini mengadaptasi cerita Ken Dedes. Dikemas lebih modern dan diselingi oleh tarian yang sangat apik. Alasan mengambil cerita Ken Dedes dikarenakan yang pertama anggota SSM sendiri lebih banyak terdiri dari perempuan dan juga cerita Ken Dedes sendiri berasal dari Kota Malang. Pertunjukkan dibuka dengan tarian energik kemudian cerita pertemuan antara Mary dengan Vino yang saling jatuh cinta dan akhirnya menikah. Akan tetapi, Mario yang juga mencintai Mary tidak terima dan pergi untuk membuat keris dimana keris itu akan digunakan untuk membunuh Vino, sampai suatu malam Mario yang terlanjur sakit hatinya pergi dan membunuh Vino, terbunuhlah Vino malam itu juga, seketika itu Mary membenci Mario karena Mario telah membunuh Ayah dari anaknya, akan tetapi dengan seiring berjalannya waktu Mario dapat mengambil simpati Mary dan membuat Mary jatuh cinta sampai akhirnya mereka berdua menikah dan hidup bahagia,...

Read More